Depok, Kabarinteraktif.com – Pandemi Covid-19 yang mewabah dari awal tahun hingga saat ini, menimbulkan dampak yang mengganggu berbagai kegiatan rutinitas secara nasional. Seluruh kegiatan mulai dari pemerintahan, pariwisata, sosial dan masyarakat dipaksa untuk melakukan perubahan. Tak terkecuali dunia pendidikan yang ikut merasakan dampak dari wabah yang dikenal dengan virus Corona ini.
Menyikapi hal ini dan untuk meminimalisir penyebaran virus yang sudah mulai menjangkiti para siswa, Dinas Pendidikan Kota Depok memberlakukan program Belajar Dari Rumah (BDR)
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, Muhammad Thamrin, saat diwawancarai oleh awak media ini, Selasa (20/10/2020).
Kadisdik memaparkan bahwa program BDR ini mempunyai 2 sistem pembelajaran, yaitu pembelajaran secara Online atau Daring dan sistem pembelajaran Luring yang artinya para guru memberikan materi pembelajaran secara manual yang disalurkan melalui para orang tua siswa. Kegiatan pembelajaran ini berlangsung sesuai jadwal dari pukul 07.00 hingga pukul 12.00 siang.
” Kita terapkan pada jam pembelajaran tersebut bahwa siswa tetap menggunakan pakaian sekolah dan tidak keluar rumah selama jam pembelajaran berlangsung” tegasnya.
Untuk menunjang program BDR ini, Kadisdik Depok sudah mensosialisasikan aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang harus dipakai oleh setiap sekolah.
Keunggulan dari aplikasi ini adalah, para bisa mengulang kembali pelajaran yang terlewatkan ataupun tertinggal karena sistem dalam aplikasi sudah tersimpan semua dengan rapi. Dan aplikasi ini juga bisa diakses oleh orang tua ingin memeriksa hasil pembelajaran anaknya.
Kadisdik Depok juga mengingatkan kepada para orang tua yang sangat memprioritaskan siswa untuk mendapatkan nilai sempurna, agar merubah pola pembelajaran, supaya para siswa tidak merasa terkekang dan berpikir keras diluar kapasitas mereka dalam belajar.
Yang perlu dilakukan oleh orang tua siswa adalah memberikan pengertian dan perhatian agar anak dapat memahami semua materi pelajaran yang diberikan. Orang tua juga diharapkan mengajarkan dengan kasih saya dan menghindari menggunakan kata-kata kasar atau menggunakan cara yang tidak pantas kepada anak yang dapat berdampak pada psikologis anak” papar Kadisdik.
Sementara itu, berdasarkan adanya pengaduan dan keluhan dari para orang tua siswa terkait kendala mengenai kuota dan kurangnya alat peraga berupa handphone bagi dan sejenisnya pada sebagian siswa, Kementerian Pendidikan sudah memberikan bantuan. Bagi para siswa dan guru juga disediakan fasilitas kuota gratis. Adapun besaran kuota yang difasilitasi oleh pemerintah sebanyak 35gb bagi siswa/pelajar, dan 40gb untuk para guru/pengajar.
Diakhir wawancara, Kadisdik menyampaikan harapannya agar pandemi ini cepat berakhir dan kegiatan belajar mengajar bisa kembali berjalan normal seperti biasa.
” Mudah-mudahan untuk proses pembelajaran tahun depan, kita bisa melakukan tatap muka ” pungkasnya.
Ma