DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menekankan terdapat dua hal yang menjadi sorotan dalam pelestarian lingkungan hidup. Yaitu ruang terbuka hijau (RTH) dan polusi.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH) menuturkan, keberadaan RTH saat ini sudah banyak ditemui di Kota Depok. Dari mulai Alun-alun Kota, taman-taman kelurahan, hingga cagar alam yang sudah diserahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Pemkot Depok.
“Kota Depok juga memiliki 23 situ dan tiga sungai besar yang dapat dimanfaatkan sebagai RTH. Kami sedang mengoptimalkan potensi ketiga sungai tersebut yaitu Sungai Pesanggrahan, Ciliwung dan Cikeas agar ke depan bisa menjadi tempat bersantai dan berwisata,” tuturnya saat Web Seminar Pelopor Peduli Lingkungan, Minggu (20/06/21).
Selanjutnya, ujar IBH, ialah polusi baik di udara, darat maupun air. Untuk mengurangi polusi udara di Kota Depok, ke depan pihaknya akan menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, khususnya pada angkutan kota (angkot).
“Kita akan bangun monorel atau angkutan kota berbasis tenaga listrik. Dengan demikian, dapat mengurangi polusi udara di Kota Depok,” jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, pada polusi di darat yaitu sampah, baik organik maupun anorganik. Sampah yang menumpuk di darat ini bisa menyumbat saluran air dan dapat menyebabkan banjir.
Terakhir, ujarnya, polusi air, ada sungai dan situ di Kota Depok. Menurutnya, pada badan sungai masih ditemukan sejumlah sampah.
Dikatakannya, kini Kota Depok memiliki 300 lebih komunitas bank sampah. Ia pun berharap, keberadaannya tersebut mampu membantu pemerintah mengatasi sampah di Kota Depok.
“Kita ingin sampah habis di tingkat kelurahan dengan peran bapak ibu sekalian. Revitalisasi pada organisasi bank sampah Kota Depok juga terus kita lakukan agar perannya bisa lebih optimal,” pungkasnya. (Ger)