DEPOK – Aktivis Depok, Hersong menilai statemen Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil yang mengumumkan daerah-daerah di wilayahnya yang disiplin dan yang paling tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan terkait penanganan COVID-19 sudah sesuai fakta dilapangan.
Menurut Hersong, memang di Depok fakta dilapangan cukup parah. “Misalkan, toko miras ilegal dekat kantor Walikota Depok di jalan Margonda masih buka hingga detik ini tiap malam, dan itu jadi salah satu sumber pusat kerumunan, dan Pemkot Depok tidak punya nyali menutup tempat itu,” ujar Hersong tak pernah takut mengikritik demi kebaikan warga Depok.
Hersong menambahkan, bahwa diatas jam sebelas malam, pusat-pusat kerumunan masih banyak terjadi di Kota Depok, dan kami melihat sendiri. Anggaran Satgas Covid di Depok sangat besar, tapi hasil sangat minimal.
“Namun Walikota Depok selalu dapat bisikan palsu dari oknum pejabat Depok yang hanya ingin cari muka dan mempertahankan jabatannya secara tidak profesional,” ujar Hersong.
Hersong meyakinkan Walikota Depok, ” Pak Wali harus turun kelapangan bersama aktivis, agar Pak Walikota percaya bahwa selama ini dibohongi oknum pejabat yang cari muka,” ujar Hersong, Ketua Relawan Gotong Royong.(rk)